Ceritanya si Poltak adalah anak kuliahan pada salah satu Perguruan Tinggi di Medan. Orang tuanya cuma seorang petani biasa di sebuah desa di Tapanuli Utara, yang konon saking terpencilnya, sampai tak ada di peta.
Si Poltak ini kuliahnya tahun pertama masih benar. Tapi memasuki tahun kedua sudah mulai nggak karuan (meper-meper, istilah Medannya). Tapi si Poltak selalu minta uang ke kampung, dan orang tuanya selalu berusaha supaya Wesel tidak telat.
Pada suatu hari si Poltak, masih tanggal 15, sudah kehabisan uang. Maka ia takut minta uang lagi. Tapi bukan Poltak namanya kalau tidak TAU AKAL (bukan tawakkal, lho). Maka dikirimkankanlah foto copian uang Rp 100,000 ke kampung. Tanpa banyak kata, yang ada cuma tulisan "PAK ... HARAP KIRIM ASLINYA 3 LEMBAR."
Ayahnya marah bukan main. Tapi Ayahnya tak juga kehilangan akal. Maka secepat petir ia pergi ke kedai kopi yang ada korannya. Maka segera diguntingnya photo Mike Tyson sedang mengacungkan tinjunya. Lalu dimasukkan ke dalam amplop. Dibaliknya tertulis kalimat: "Tunggu Aslinya!!!".
Bah, dasar Bapak dan Anak sama saja, ndang dao tubis sian bonana!
JOGAL, SANG PEROKOK BERAT...
Jogal adalah seorang perokok yang telah terbiasa menghabiskan 100 batang rokok perhari. Suatu hari dia pergi ke dokter untuk menyembuhkan sakit tenggorokannya. Suaranya agak parau.
Sambil menunjuk tenggorokannya ia berkata:
"Dok, rokok."
Dokter menjawab, "Apa? Mau merokok?"
Sahut Jogal,"Bukan. Tolong ambilkan..."
[seperti diposting di Milis Gen_B oleh Alice Regina H. Siringo-ringo" alicer@xxxxxxxxxxxxxxx]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar